Hai teman teman kembali lagi di artikel admin, Kali ini admin akan membahas tentang berbagai macam macam Struktur Sel dan Fungsinya, baiklah kita masuk ke pembahasanya.
Sel memiliki bagian-bagian dan organel-organel yang berbeda bentuk, ukuran, struktur, dan fungsinya. Agar komponen organel sel dan fungsinya dapat dikaji, ahli sitologi menggunakan pendekatan biokimiawi yang disebut fraksionasi sel untuk mengisolasi komponen-komponen sel yang ukurannya berbeda.
1. Membran Sel (Membran Plasma)
Membran sel merupakan lapisan tipis dengan ketebalan sekitar 8 nm yang membatasiisi sel dengan lingkungan di sekitarnya. Membran sel bersifat selektif permeabel atau semipermeabel karena hanya dapat dilewati oleh ion, molekul, dan senyawa-senyawa tertentu. Pada sel hewan dan manusia, membran sel terletak di bagian terluar, sedangkan pada tumbuhan membran sel dikelilingi dinding sel. Membran plasma tersusun dari bahan lipid (fosfolipid), protein, dan karbohidrat. Model struktur membran sel dikemukakan oleh J. Singer dan G. Nicolson pada tahun 1972, yang disebut model mosaik fluida. Model mosaik fluida menyatakan bahwa membran plasma bersifat dinamis karena molekul lipid dan protein penyusunnya dapat bergerak seperti zat cair (fluida). Membran plasma terdiri atas dua lapisan (bilayer) fosfolipid dan pada matriks fluida bilayer fosfolipid tersebut tersebar banyak jenis protein (misalnya pada membran plasma sel darah merah terdapat lebih dari 50 jenis protein).
Komponen penyusun satu unit fosfolipid adalah sebagai berikut.
-Fosfat di bagian kepala pada permukaan membran, yang bersifat hidrofilik atau suka air, dan Asam lemak di bagian ekor, yang tersembunyi di dalam membran, dan bersifat hidrofobik atau tidak suka air.
-Berdasarkan letaknya, protein membran dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut. Protein integral (intrinsik), tertanam di antara bilayer fosfolipid. Protein integral memiliki sisi luar pada kedua membran yang bersifat hidrofilik dan bagian dalam yang bersifat hidrofobik, dan Protein periferal (ekstrinsik), terikat secara longgar pada permukaan membran atau pada protein integral.
Fungsi membran sel adalah sebagai berikut.
-Mengontrol masuk dan keluar-nya zat dari atau ke dalam sel.
-Sebagai pelindung agar isi sel tidak keluar.
-Sebagai reseptor (menerima rangsangan) dari luar sel.
2.Nukleus (Inti Sel)
Nukleus merupakan bagian yang paling penting bagi sel, berdiameter um, dan diselubungi membran ganda (membran luar dan dalam) yang dipisahkan oleh ruangan sekitar 20-40 nm. Membran inti tersusun dari bahan lipid dan protein. Di sekeliling inti, terdapat pori-pori berdiameter 100 nm untuk mengatur keluar dan masuknya makromolekul dari nukleus. Pada bibir pori, membran dalam dan membran luar tampak menyatu. Di dalam nukleus, terdapat nukleoplasma (plasma inti), anak inti (nukleolus), dan materi genetik berupa benang-benang kromatin. Saat sel akan membelah, benang-benang kromatin memendek dan menebal yang kemudian disebut kromosom. Nukleolus (anak inti) berbentuk bola, berwarna pekat, dan menempel pada kromatin. Jumlah nukleolus bervariasi, dapat berjumlah dua atau lebih, dan berfungsi untuk menyintesis komponen ribosom.
Fungsi nukleus, yaitu sebagai berikut. Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis m-RNA sesuai dengan perintah DNA. Mengendalikan proses metabolisme sel. Menyimpan informasi genetik berupa DNA. Tempat penggandaan (replikasi) DNA.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang terletak di dalam sel di luar inti sel, dan organel sel. Sitoplasma berbentuk cairan koloid homogen yang jernih serta mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan molekul organik. Sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sel (konsentrasi air tinggi ke fase gel (konsentrasi air rendah) atau sebaliknya.
Fungsi sitoplasma, yaitu sebagai berikut Tempat organel sel dan sitoskeleton. Memungkinkan terjadinya pergerakan organ sel olch aliran sitoplasma. Tempat terjadinya reaksi metabolisme se Menyimpan molekul-molekul organik (misalnya, karbohidrat, lemak, protein, dan enzim)
4. Ribosom
Ribosom berbentuk butiran kecil dengan diamecet sekitar 20-22 nm. Pada sel-sel tertentu dengan laju sintesis protein yang tinggi misalnya sel hati) akan memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak hingga mencapai jutaan ribosom. Ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Ribosom bebas, tersuspensi di dalam sitosol. Ribosom bebas menyintesis protein yang akan berfungsi di dalam sitosol, seperti enzim metabolisme Ribosom terikat menempel pada retikulum endoplasma (RE).
Ribosom terikat menyintesis protein yang akan dimasukkan ke dalam membran RE, sekresi protein, serta pembungkusan pada organ tertentu seperti lisosom.
5. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma (RE) merupakan membran berbentuk labirin yang berhubungan dengan selubung inti sel. Retikulum endoplasma berjumlah lebih dari separuh total membran di dalam sel. Retikulum endoplasma tersusun dari jaring-jaring tubula dan gelembung membran sisterna (Latin, eterno-korak). Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula), jika permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom. RE halus berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid dan sterol). metabolisme karbohidrat, dan menetralisir racun. Di dalam sel ovarium, testis, hati, dan otot, banyak terdapat RE halus.
b. Retikulum endoplasma kasar (bergranula), jika permukaannya ditempeli oleh ribosom. RE lasar berperan membentuk fosfolipid membrannya sendiri dan sintesis protein sekretori (misalnya glikoprotein dan hormon insulin di dalam sel pankreas). Protein sekretori yang keluar dari RE, dibungkus oleh membran vesikula. Vesikula tersebut kemudian berpindah ke bagian sel lainnya (misalnya badan Golgi) dan disebut vesikula transpor.
6. Badan Golgi (Aparatus Golgi)
Badan Golgi ditemukan pertama kali olch Cammilio Golgi pada tahun 1898 di dalam sel-sel kelenjar. Badan Golgi terdiri atas tumpukan kantong membran pipih sisterna dan vesikula-vesikula. Badan Golgi berperan sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel. Materi dalam vesikula transpor dari RE akan diterima oleh badan Golgi untuk dimodifikasi, disimpan, dan akhirnya dikirim ke permukaan sel atau untuk tujuan lain. Badan Golgi pada rumbuhan disebur diktiosom.
Fungsi badan Golgi, yaitu sebagai berikut
-Berperan dalam sekresi atau membentuk vesikula yang berisi enzim untuk sekresi
-Membuat makromolekul, seperti polisakarida dan asam hialuronar (zar lengket pada sel sel hewan)
-Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah selubung sel
telur
-Membentuk membran plasma darivesikula-vesikula yang dilepaskan
-Membentuk dinding sel pada tumbuhan.
7. lisosom
Lisesom merupakan organel kecil berdiameter 0,1 um dan berbentuk seperti kantong (velikel) yang diselubungi membran tunggal. lisosom berisi enzim hidrolitik yang mencerna makromolekul, contohnya enzim nuklease menghidrolisis asam nuklear, enzim protease menghidrolisis protein, dan enzim lipase yang menghidrolisis lipid. Lisosom dibuat di RE kasar, kemudian ditransfer dan diproses lebih lanjut di badan Golgi,
Fungsi lisosom, yaitu sebagai berikut.
-Berperan pada pencernaan intrasel
-Berperan pada proses fagositosis dengan cara menelan dan mencerna partikel yang lebih kecil, seperti yang dilakukan oleh organismic uniseluler, misalnya Amoeba. Pada manusia, sel makrofag memfagositosis bakteri ataukuman penyakit lainnya.
-Autofag atau mendan dan mendaur ulang organel yang rusak
-Autolisis atau perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom. Autolisis terjadi pada peristiwa hilangnya ekor katak saat metamorfosis,
8. Peroksisom
Peroksisom merupakan organel yang menyerupai kantong berbentuk agak bulat, mengandung butiran kristal, dan diselubungi membran tunggal. Peroksisom terbentuk dan tumbuh melalui penggabungan protein dan lipid di dalam sitosol. kemudian setelah mencapai ukuran tertentu akan membelah untuk memperbanyak diri. Peroksisom mengandung enzim oksidase dan enzim katalase. Enzim oksidase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu substrat agar dapat beraksi dengan oksigen dan menghasilkan hidrogen peroksida (H,0) sebagai produk sampingan. Oleh karena itu, organel tersebut dinamakan peroksisom. Hidrogen peroksida yang terbentuk bersifat racun, tetapi akan diubah oleh enzim katalase yang juga dihasilkan oleh peroksisom menjadi air dan oksigen. Pada hewan, peroksisom banyak ditemukan di dalam sel hati dan ginjal. Pada tumbuhan, peroksisom dapat ditemukan di dekat cloroplas dan mitokondria pada sel-sel daun
Fungsi peroksisom, yaitu sebagai berikut:
-Penghasil enzim oksidase dan katalase,
-Memecah asam lemak menjadi molekul kecil sebagai bahan bakar untuk respirasi
sel.
-Di dalam sel hati peroksisom menetralisir racun alkohol dan senyawa berbahaya
lainnya.
9. Glioksisom
Glioksisom adalah sejenis peroksisom yang ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji tumbuhan Glioksisom berfungsi untuk menghasilkan enzim yang dapat mengubah asam lemak menjadi gula, yang akan digunakan sebagai sumber energi pada saat biji sedang berkecambah.
10. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel berbentuk silinder dengan panjang 1-10 m, dan diselubungi dua membran (membran luar dan membran dalam). Membran dalam mitokondria berlekuk lekuk, disebut krista. Krista memperluas permukaan membran schingga dapat meningkatkan produktivitas respirasi sel. Membran dalam membentuk dua ruangan internal mitokondria, yaitu ruangan sempit intermembran serta ruangan matriks yang berisi enzim respirasi sel, ribosom. DNA, dan RNA Mitokondria disebut organel semiotonom karena memilild DNA yang dapat mengatur sintesis protein yang dilakukan oleh ribosom di dalam organel tersebut. Mitokondria berperan dalam respirasi sel atau metabolisme energi di dalam sel yang dapat menghasilkan ATP
11. Plastida
Plastida adalah organel penyimpan materi yang diselubungi oleh membran ganda. Antara membran dalam dan membran luar, dipisahkan oleh ruangan sempit intermembran Plascida hanya terdapat pada sel tumbuhan dan alga (ganggang). Plastida dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut.
a. Leukoplas merupakan plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna. Leukoplas terdapat pada sel-sel akar umbi, dan biji. Berdasarkan jenis materi yang disimpan, leukoplas dibedakan menjadi amiloplas (menyimpan amilum), elaioplas (menyimpan minyak), dan proceoplas (menyimpan protein).
b. Kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen selain klorofil (hijau), contohnya fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), fikosantin (cokelat), atau karoten (kuning). Kromoplas terdapat pada sel bunga dan buah-buahan yang masak.
c.Kloroplas merupakan plastida berbentuk seperti lensa, berukuran 2 um * 5 um, dan mengandung pigmen hijau (klorofil). Kloroplas terdapat pada sel-sel yang melakukan fotosintesis, misalnya sel daun dan ganggang hijau. Kloroplas merupakan organel semiotonom karena memiliki DNA dan ribosom. Di dalam kloroplas, terdapat kantong kantong pipih yang disebut tilakoid. Tilakoid yang bertumpuk-tumpuk disebut grana. Grana-grana tersebut dihubungkan oleh tubula tipis di antara tilakoid. Di luar tilakoid, terdapat cairan yang disebut stroma.
12. Vakuola
Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar yang berisi cairan dan diselubungi membran tunggal. Vakuola terbentuk oleh pelipatan membran sel ke arah dalam. Vakuola yang terdapat pada organisme bersel satu (misalnya Amoeba dan Paramecium) dapat dibedakan manjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
-Vakuola makanan, yang dibentuk saat fagositosis dan berfungsi untuk mencerna serta mengedarkan hasil pencernaan ke seluruh bagian sel.
-Vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut, berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu pengatur tekanan osmosis sel dengan cara memompa air yang berlebihan ke luar sel.
Pada sel tumbuhan, vakuola dibatasi oleh membran tonoplas. Pada umumnya, sel tumbuhan memiliki satu vakuola sentral yang besar, menempati hingga 80% dari total ruangan sel. Vakuola sentral pada sel tumbuhan dapat berfungsi sebagai lisosom. Vakuola akan berukuran semakin besar seiring dengan bertambahnya umur sel tumbuhan tersebut.
Vakuola pada sel tumbuhan berfungsi sebagai berikut.
-Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid, protein, dan asam organik) dan ion anorganik (misalnya kalium dan klorida).
-Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga (antosianin), misalnya warna merah, kuning, dan ungu.
-Menyimpan senyawa beracun atau aroma tidak sedap. Hal ini dapat melindungi tumbuhan dari gangguan pemangsa.
-Menyerap air sehingga sel menjadi lebih besar,
-Tempat pembuangan akumulasi produk sampingan hasil metabolisme yang
berbahaya.
13. Sentrosom dan Sentriol
Sentrosom merupakan organel tempat tumbuhnya mikrotubul yang terletak di dekat nukleus. Di dalam sentrosom, terdapat satu pasang sentriol, tetapi sentrosom pada tumbuhan tidak memiliki sentriol. Sentriol dapat bereplikasi dan membentuk benang benang spindel yang akan mengikat dan menarik kromatid ke arah kutub yang berlawanan pada anafase saat pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis.
14. Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan kerangka sel yang kuat dan lentur, berupa jalinan serabut yang tersebar di seluruh sitoplasma. Siroskeleton berfungsi untuk menyokong dan mempertahankan bentuk sel, serta berperan sebagai tempat tertambatnya beberapa organel sel. Berdasarkan ukurannya, sitoskeleton dibedakan menjadi mikrotubula, filamen intermedier (filamen antara), dan mikrofilamen (filamen aktin).
a. Mikrotubula
Mikronubula berbentuk seperti batang lurus yang berongga dengan diameter 25 nm dan panjang 200 nm 25 jim. Mikrotubula terbentuk dari prorein globular tubulin. Fungsi mikrotubula adalah sebagai berikut.
-Memberi bentuk sel.
-Sebagai jalur pergerakan organel yang memiliki molekul motor, misalnya vesikula
sekretori dari badan Golgi bergerak ke membran plasma.
-Berperan terhadap pemisahan kromosom ke arah kurub yang berlawanan saat
pembelahan sel.
b. Mikrofilamen (filamen aktin)
Mikrofilamen atau filamen aktin berbentuk padat dengan diameter 7 um dan terdiri atas tanai ganda dari subunit aktin yang terlilit. Aktin merupakan suatu protein globulat
Fungsi mikrofilamen, yaitu sebagai berikut.
-Bergabung dengan protein lain membentuk jalinan tiga dimensi yang menyokong bentuk sel.
-Menyelabkan lapisan sitoplasma luar memiliki kekentalan semipadat (gel).
-Membentuk susunan sejajar berselang seling dengan filamen miosin yang lebih tebal untuk kontraksi sel-sel otor. Kontraksi otot terjadi akibat aktin dan miosin yang saling meluncur melewati satu sama lain, schingga sel akan lebih pendek.
-Pada sel tumbuhan interaksi aktin dan miosin serta transformasi sel ke gel menyebabkan aliran sitoplasma di dalam sel.
-Mengatur motilis atau pergerakan amchoid pada pscucopodia.
-Membentuk inti mikrovili, yaitu penonjolan halus yang memperluas permukaan
sel
-Membentuk alur pembelahan sel
C.Filamen intermediet (filamen antara)
Filamen intermediet adalah serabut protein dengan diameter 8-12 nm yang menggulung seperti label dan lebih tebal dari mikrofilamen. Filamen intermediet tersusun dari subunit protein yang disebut keratin dan bersifat lebih permanen.
Fungsi filamen intermediet, yaitu sebagai berikut.
-Memperkuat bentuk sel.
-Menjaga kestabilan posisi organel sel tertentu.
-Tempat bertautnya nukleus.
-Membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung nukleus.
15. Dinding Sel
Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 um hingga beberapa mikrometer. Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga (ganggang). Pada dinding sel terdapat noktah atau bagian dinding yang tidak menebal, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan antarplasma sel yang berbentuk juluran, disebut plasmodesmata.
Fungsi dinding sel, yaitu sebagai berikut.
-Melindungi sel.
-Mempertahankan bentuk sel.
-Mencegah penyerapan air yang berlebihan.
Nah akhirnya kita sudah Membaca dan memahami Berbagai steruktur Sel dan fungsinya, dan admi berharap artikel ini bisa menambah wawasan teman teman dalam mengikuti pelajaran sekolah. oke cukup sekian dan terimakasih