Hai teman teman jumpa lagi nih di artikel admin nah kali ini admin akan membahas tentang apasih yang di maksud dengan Transpor Pasif dan kita akan mengupas tuntas semuanya di artikel ini ya.
Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat yang berada di dalam sel dengan zat yang berada di luar sel. Transpor pasif meliputi difusi, difusi dipermudah (facilitated diffusion). dan osmosis.
1.Difusi
Jika kita membuka botol minyak wangi atau parfum, molekul gas parfum akan menyebar dalam ruangan dan masuk ke dalam sel-sel sensor pada hidung, schingga kita akan mencium aromanya. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa difusi. Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas, atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga tercapai suatu keseimbangan. Difusi yang dilakukan dioksida (CO) pada respirasi sel.
2. Difusi Dipermudah
Difusi dapat dipermudah oleh protein spesifik yang membentuk saluran protein dan protein transpor pada membran sel. Mekanisme difusi dipermudah adalah sebagai berikut.
- Difusi yang dipermudah oleh saluran protein. Banyak molekul polar yang berukuran besar (misalnya, asam amino, dan glukosi) dan ion (misalnya, K: Na dan C) tertahan oleh membran ganda fosfolipid, tetapi dapat berdifusi melalui saluran yang dibentuk oleh protein. Protein yang biasanya membentuk saluran adalah protein integral. Saluran protein dapat inerbuka dan menutup karcua adanya rangsangan listrik atau kimiawi, contohnya saat molekul neurotransmiter dapar membuka saluran protein pada membran sel sarafschingga ion Na dapat masuk ke dalam sel.
- Difusi yang dipermudah oleh protein transpor. Protein transpor mandat seperti enzim, yaitu bersifat spesifik terhadap rat dan tempat pelatan molekul yang diangkutnya. Protein transpor dapat berubah bentuk saat mereka dan me molekul yang dibawanya. Protein transpor pada membran memudahkan di molekul asam amino dan glukos.
3. Osmosis
Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari lautan dengan konsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik) melalui selaput selektif permeabel, Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah dibandingkan pelarut, sedangkan larutan hipertonik mememiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan pelarut. Larutan isatonik memiliki konsentrasi zar terlarut yang sama. Osmosis merupakan difusi air melewati membran selektif permeabel yang arahnya ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut total, bukan banyaknya jenis zat yang terlarut. Contoh peristiwa osmosis adalah air laut yang meskipun memiliki beragam jenis zat terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang konsentrasinya sangat tinggi.
Suatu larutan memiliki potensial osmosis, yaitu tekanan osmosis dalam larutan Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menahan peryerakan pelarut (air) melalui membran selektif permeabel. Alar untuk mengukur tekanan osmosis disebut osmometer. Osmosis dapat menjaga keseimbangan konsentrasi larutan di dalam sel dengan konsentrasi larutan di luar sesuatu organisme.
a. Osmosis pada sel berdinding
Sel tumbuhan, alga, dan jamur memiliki dinding sd. Jika berada pada larutan yang hipertonik, air di dalam sel keluar, schingga mengerut dan membran plasma akan tertarik menjauhi dinding sel disebut plasmolisis. Jika sel tumbuhan berada pada larutan yang isotonik, akan menjadi lembek (flaksid/ flaccid). Namun, jika sd berada pada larutan yang hipotonik, kecenderungan air masuk ke dalam sel akan diimbangi oleh dinding (setelah mencapai ukuran tertentu dinding sel akan memberikan tekanan balik pada sel), sehingga sel akan membesar pada batas normal. Peristiwa tersebut disebut turgid.
b. Osmosis pada sel tidak berdinding
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Jika berada pada larutan yang isotonik, volume sel hewan lain stabil (normal), misalnya sel eritrosit akan memiliki bentuk yang tetapi dimasukkan ke dalam larutan garam 1%. Jika di hewan berada pada larutan hipertonik (larutan pekat), air di dalam salan keluar dari dalam di sehinga (krenasi). Namun, jika sel hewan berada pada larutan hipotonik, air dari luar sel akan masuk ke dalam sel yang mengakibatkan membengkak bahkan pecah (lisis). Contohnya eritrosit akan mengalami hemolisis jika dimasukkan ke dalam air (akuades),
Organisme bersel satu memiliki adaptasi khusus untuk dapat hidup pada lingkungan yang hipertonik maupun hipotonik dengan osmoregulator (kontrol kessimbangan air). Contohnya memiliki membran sel yang kurang permeabel terhadap air dan vakuola kontraktil untuk memompa air, sebagai osmoregulator.
Nah itu dia teman teman berbagai konsep konsep tentang transpor Pasif. Dan semoga artikel ini bisa membantu dan bermanfaat bagi temen temen ya dan Jagan lupa untuk kunjungi artikel lainya sehingga bisa menambah bayak wawasan temen temen, sekian dari saya terimakasih.