Apa saja yang memperaruhi Permintaan dan Penawaran Uang? materi ini mungkin sering di bahas di bangku SMA oke simak penjelasan berikut.
Permintaan uang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain motif permintaan yang ditemukan dalam pandangan Keynes, seperti motif kebutuhan bertransaksi (transaction demand), kebutuhan berjaga-jaga (precautionary demand), dan kebutuhan berspekulasi (speculative demand), faktor-faktor yang ikut mempengaruhi permintaan uang berikut perlu kita perhatikan
1. Pengeluaran Konsumen
Saat periode pengeluaran konsumen yang tinggi, misalnya pada masa menjelang hari besar keagamaan, orang sering menjual bentuk kekayaan lain seperti saham, dan mengantikannya dengan uang. Orang menginginkan uang untuk dapat membeli barang-barang dan jasa. Maka, jika pengeluaran konsumen meningkat, permintaan akan uang juga meningkat.
2. Biaya Transaksi Saham dan Obligasi
Apabila menjadi sulit atau mahal untuk membeli dan menjual saham dan obligasi dengan cepat, saham dan obligasi menjadi kurang menarik. Orang akan ingin menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk uang, sehingga permintaan uang akan meningkat.
3. Perubahan Harga Secara Umum
Jika kita mengalami inflasi, barang menjadi lebih mahal, sehingga permintaan uang meningkat. Menariknya, tingkat kepemilikan uang cenderung meningkat pada tingkat yang sama seperti harga. Jadi sementara permintaan nominal uang meningkat, permintaan riil tetap sama.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi keputusan Bank Indonesia dalam mengatur penawaran uang.
a. Tingkat bunga
Ini adalah faktor utama yang memengaruhi jumlah uang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan menambah jumlah uang beredar sehingga tingkat bunga kembali turun.
b. Tingkat inflasi
Tingkat inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah. Perusahaan-perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa. Bank Indonesia akan mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga seperti SBI Deflasi pun berbahaya bagi perekonomian karena penurunan harga secara kontinu akan melemahkan gairah untuk berusaha dan mengurangi investasi. Maka, Bank Indonesia akan meningkatkan jumlah uang beredar.
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
Dalam tingkat produksi dan pendapatan nasional yang rendah (tercermin dalam PDB atau PNB yang rendah), pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang beredar, dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha,
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang (reserve requirement) yang cukup untuk menjaga agar dana nasabah tetap aman Bank Indonesia menetapkan tingkat cadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank. Jika bank kekurangan cadangan, biasanya mereka meminjam sejumlah uang kepada Bank Indonesia dengan tingkat bunga tertentu yang disebut sebagai discount rate (tingkat diskonto). Nilai tukar rupiah Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar.
Oke mungkin artikan itu saja yang dapat kami sampaikan jika ada yang belum paham silakan tuliskan di kolom komentar dibawah