Tiga Jenis Jaringan Ikat pada Hewan
Hai teman-teman bertemu lagi di artikel Amin dan kali ini admin akan membahas tentang tiga jenis jaringan ikat dan di artikel sebelumnya admin sudah membahas tentang Sel Sel Penyusun Jaringan Ikat pada Hewan baiklah langsung aja ke pembahasanya ya teman teman.
Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong
1. Jaringan Ikat Sejati
Jaringan ikat sejati dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Jaringan ikat longgar. Jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar, sebagai berikut
(1) Jaringan mukosa merupakan jaringan embrional yang muncul untuk sementara pada pembentukan jaringan ikat, serta tersusun dari sel-sel fibroblas yang besar, makrofag, limfosit, kolagen halus, dan substansi dasar yang lunak mirip gel berlendir (musin). Jaringan mukosa terdapat pada tali pusar bayi.
(2) Jaringan areolar bersifat fleksibel dengan substansi dasar yang relatif cair. Jaringan areolar mengandung banyak sel fibroblas, makrofag, serat kolagen, dan sedikit setar elastin yang membentuk jaring-jaring. Jaringan ini terdapat di antara kulit dengan otot, serta berfungsi sebagai materi pengikat/pembungkus. jaringan lain dan organ-organ, termasuk pembuluh darah dan saraf. Biasanya dokter menginjeksikan jarum suntik ke pasien pada jaringan areolar.
(3) Jaringan lemak (adiposa) tersusun dari sel-sel lemak yang dibungkus oleh anyaman serat retikulin yang halus, dengan celah-celah berisi fibroblas, limfosit, eosinofil, dan sejumlah sel tiang, Sel lemak dapat menyintesis lemak dari karbohidrat dan asam lemak di bawah pengaruh hormon insulin. Jaringan lemak berfungsi sebagai bantalan yang melindungi organ-organ, cadangan makanan, dan isolator penjaga suhu tubuh. Jaringan ini terdapat di bawah kulit, di sckicar persendian, sumsum tulang, omentum (selaput pada lambung), mesenterium (selaput pada perut), di sekitar ginjal, dan di belakang bola mata. Pada umumnya lemak manusia berwarna putih. Lemak khusus yang berwarna cokelat berperan untuk menghasilkan panas, terdapat pada mamalia yang melakukan hibernasi, ferus, dan anak-anak.
(4) Jaringan retikuler tersusun dari jaring-jaring serat retikuler dan sel-sel dengan sitoplasma yang bercabang-cabang panjang. Sebagian sel bersifat fagositosis dan merupakan bagian dari sistem retikuloendotel. Jaringan ini terdapat pada nodus limfa, sumsum tulang belakang, dan hati.
B. Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berhimpitan padat dengan sedikit sel dan substansi dasar. Serat kolagen merupakan bahan yang dominan sehingga jaringan ikat padat sering disebut jaringan kolagen. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis. Jaringan ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut
(1) Jaringan ikat padat teratur tersusun dari serat-serat kolagen yang berhimpitan secara paralel dan sangat kuat. Di antara serat-serat tersebut terdapat sel fibroblas. Contoh jaringan ikat padat adalah tendon (jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot), ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang), dan aponeurosis (urat otot yang berbentuk lebar dan pipih).
(2) Jaringan ikat padat tidak teratur berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-serat membentuk anyaman kasar yang kuat. Jaringan ini mengandung banyak serat kolagen kasar serta sedikit serat elastin dan retikular. Jaringan ikat padat tidak teratur terdapat pada sebagian besar fasia (selaput pembungkus atau penyekat), dermis kulit, periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang rawan), serta kapsul pembungkus beberapa organ termasuk hati dan testis.
baca juga : Sel Sel Penyusun Jaringan Ikat pada Hewan
baca juga : Pengertian Dan Sifat Sifat Jaringan Meristem (Jaringan Embrional) serta Fungsi nya.
2. Jaringan Ikat Cair
Jaringan ikat cair tersusun dari sel-sel yang berada di dalam suatu matriks berupa larutan atau berbentuk cairan. Larutan tersebut mengandung protein-protein. Jaringan ikat cair di dalam tubuh meliputi darah dan limfa (getah bening). Jaringan darah terdiri atas plasma darah, trombosit (keping-keping darah), dan sel-sel darah. Plasma darah berupa cairan yang mengandung berbagai macam protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral. Trombosit berbentuk lempengan, tidak bernukleus, dan berfungsi dalam pembekuan darah agar darah tidak keluar jika terjadi luka pada pembuluh darah. Sel-sel darah meliputi eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit berbentuk bulat dengan lekukan pada bagian sentral (bikonkaf), tidak bernukleus, dan memiliki sitoplasma yang mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Leukosit bentuknya bervariasi karena bergerak ameboid, bernukleus, dan berfungsi untuk pertahanan tubuh dari infeksi.
b. Jaringan limfa (getah bening) merupakan cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah. Antibodi (immunoglobulin) dan sel-sel yang sebagian besar berupa limfosit akan ditambahkan pada saat limfa melewati nodus limfa. Nodus limfa terdapat di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan. Limfa yang mengalir dari dinding usus halus berwarna seperti susu karena mengandung lemak. Limfa dapat membeku, tetapi prosesnya lebih lambat daripada pembekuan darah. Hasil pembekuan limfa lebih lunak daripada pembekuan darah.
3. Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan ikat penyokong merupakan jaringan kerangka yang berfungsi sebagai penyokong tubuh. Jaringan ikat penyokong meliputi jaringan tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon). Tulang rawan dan tulang keras tersusun dari sel, serat, dan substansi dasar. Serat dan substansi dasar tersebut membentuk matriks.
nah itulah temen temen tentang pengertian dasar dari Tiga Jenis Jaringan Ikat pada Hewan pada tumbuhan, apabila teman teman mempunyai pertanyaan silahkan maukan di kolom komentar ya, Baiklah cukup sekian terimakasih