Pengertian Jaringan Epitel Pada hewan.


pengertian lengkap Jaringan Epitel Pada hewan


Hai teman teman apa kabar semoga sehat selalu yah, oke kali ini admi akan membahas tentang pengertian secara jelas dan lengkap tentang jaringan epitel pada hewan. Biasanya pelajaran ini ada d bangku sma, Oke kita lanjut ke pembahasanya

A. Jaringan Epitel

Jaringan epitel dapat berupa membran atau berupa kelenjar. Membran epitel tersusun dari sel-sel yang melapisi permukaan luar atau membatasi permukaan dalam suatu rongga. Sementara itu, kelenjar epitel berkembang dari permukaan epitel dengan cara tumbuh ke dalam jaringan ikat di bawahnya. Seluruh jaringan epitel terletak pada suatu lamina basalis (lapisan membran basal) yang memisahkan epitel dari jaringan ikat di bawahnya, pembuluh darah, dan jaringan saraf. Permukaan sel yang berhadapan dengan lumen disebut permukaan apikal, permukaan yang terletak di antara sel-sel disebut permukaan lateral, dan permukaan yang berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal. Jaringan epitel memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

- Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut banyak (poligonal), dan terkadang bentuknya tidak teratur.

- Sel-sel tersusun rapat tanpa atau sedikit substansi interseluler.

- Sel epitel memiliki daya regenerasi yang tinggi untuk menggantikan sel-sel epitel yang telah rusak.

- Beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yang disebut mikrovili.

- Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa, sehingga nutrisi diperoleh secara difusi dari cairan jaringan ikat di bawahnya.

Fungsi Jaringan Epitel, yaitu sebagai berikut.

- Untuk melindungi jaringan di bawahnya dari dehidrasi atau pengaruh agen kimiawi maupun biologi.

- Transpor zat-zat antarjaringan atau rongga yang dipisahkan.

- Absorpsi (penyerapan sari makanan), misalnya pada epitel usus halus.

- Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitel membran maupun kelenjar.

- Ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme air, CO,, dan garam-garam tertentu.

- Eksteroreseptor, menerima stimulus dari lingkungan. Cabang-cabang terminal serat saraf halus yang terdapat di dalam jaringan ikat dapat menembus membran basal dan menyusup di antara sel-sel epitel.

- Membantu respirasi, misalnya pada hewan yang hidup di air.

Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu jaringan epitel pipih, kubus, silindris, transisional dan kelenjar.

1. Jaringan Epitel Pipih

Epitel pipih berbentuk sangat tipis seperti lembaran, tingginya lebih rendah daripada lembarnya. Jika dilihat dari samping terlihat melebar di bagian inti selnya dan inti sel tampak seperti cakram. Berdasarkan susunannya, epitel pipih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Epitel pipih selapis tersusun dari satu lapisan sel-sel, semua sel terletak di atas membran basal dan mencapai permukaan. Jika dilihat dari permukaannya, tampak seperti lantai ubin dengan batas tepi sel yang tidak teratur. Contoh epitel pipih selapis terdapat pada endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul Bowman dan lengkung Henle pada ginjal, alveolus paru-paru, selaput pada telinga tengah, dan selaput pada telinga dalam.

b. Epitel pipih berlapis banyak merupakan membran yang tebal. Membran tersebut, terdiri atas lebih dari satu lapisati sel-sel yang berbentuk pipih, tetapi pada lapisan sel-sel yang lebih dalam dapat berbentuk kuboid atau silindris. Membran yang tebal berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh fisik, biologi, dan kimiawi. Di bagian permukaan tubuh yang biasa terkena tekanan, gesekan, dan dehidrasi, sel-sel mengalami keratinasi membentuk lapisan zat tanduk (keratin) yang permukaannya menjadi lapisan mati dan kering sehingga relatif tahan terhadap invasi bakteri dan kedap air, contohnya kulit. Pada vagina, rongga mulut, esofagus, dan anus. permukaan epitelnya lembap, basah dan tidak memiliki lapisan tanduk. Pada kornea mata permukaannya licin dan teratur. Epitel lainnya bisa membentuk  tonjolan (papila) berbentuk mirip jari dari jaringan ikat di bawahnya, contohnya pada vagina, esofagus, dan kulit.

2. Jaringan Epitel Kubus (Kuboid)

Jaringan epitel kubus tersusun dari sel-sel berbentuk kubus. Jika dilihat dari permukaan, sel-selnya tampak berbentuk seperti heksagonal atau poligonal. Namun, jika dilihat dari samping, tampak seperti kotak atau segi empat pendek dengan inti berbentuk bulat dan berada di tengah sel. Berdasarkan susunannya, epitel kubus dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut

a. Epitel kubus selapis, tersusun dari satu lapisan sel berbentuk kubus. Epitel kubus selapis berfungsi sebagai pelindung, sekretori, dan absorpsi. Epitel jenis ini banyak ditemukan pada kelenjar, baik pada bagian sekretori maupun saluran keluarnya, contohnya pada ginjal (bagian nefron, tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal). ovarium (bagian permukaan luar dan folikel), kelenjar ludah. tiroid, pankreas, dan lensa mata.

b. Epitel kubus berlapis banyak, terdiri atas lebih dari satu lapis sel-sel berbentuk  kubus. Sel-sel bagian permukaannya berukuran lebih kecil daripada sel-sel yang terletak pada lapisan basal. Epitel kubus berlapis banyak berfungsi untuk proteksi.absorpsi, dan sekresi. Contohnya pada saluran keluar kelenjar keringat yang terdiri atas dua lapisan sel kubus,

baca juga : Kultur Jaringan Pada Tumbuhan secara lengkap!

baca juga : Pengertian Dan Konsep Transpor Pasif pada Sel. secara Lengkap!

3. Jaringan Epitel Silindris

Jaringan epitel silindris tersusun dari sel-sel berbentuk heksagonal memanjang. Sel-sel tampak tinggi dengan inti berderet pada ketinggian yang sama dan terletak lebih dekat dengan permukaan basal daripada permukaan apikal. Berdasarkan susunannya. epitel silindris dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut

a. Epitel silindris selapis, tersusun dari satu lapis sel-sel berbentuk silindris. Di antara sel-sel silindris umumnya terdapat sel goblet, yaitu sel-sel berbentuk seperti piala yang menghasilkan lendir. Epitel silindris sclapis berfungsi untuk sekresi dan absorpsi (penyerapan). Jika diamati dengan perbesaran yang cukup besar, pada permukaan sel-sel, ada yang bersilia dan ada yang tidak bersilia. Epitel silindris selapis bersilia, contohnya terdapat pada uterus (rahim), tuba uterina (buluh rahim), duktus clerens pada testis, bronkus intrapulmoner, dan kanalis sentralis pada medula spinalis. Epitel silindris tidak bersilia, contohnya terdapat pada sebagian besar saluran pencernaan (lambung, usus halus, dan kantong empedu).

b. Epitel silindris berlapis banyak, tersusun dari lapisan sel-sel berbentuk silindris pada lapisan permukaannya, tetapi sel-sel pada lapisan-lapisan basal relatif lebih pendek dan berbentuk polihedral tidak teratur. Epitel silindris berlapis banyak berfungsi untuk perlindungan dan sekresi. Contohnya terdapat pada uretra, laring, trakea, faring, dan kelenjar ludah.

4. Jaringan Epitel Transisional

Epitel ini disebut transisional karena dahulu dianggap sebagai peralihan antara epitel pipih berlapis banyak tanpa lapisan zat tanduk dengan epitel silindris berlapis banyak. Epitel transisional terdapat pada bagian-bagian yang mengalami tekanan dari dalam dengan kapasitas yang bervariasi. Oleh karena itu, bentuknya bergantung pada derajat peregangan. Pada lapisan basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, lapisan tengah terdiri atas sel-sel kubus polihedral, dan lapisan permukaan dalam (superfisial) terdiri atas sel-sel yang bentuknya bervariasi dari kubus hingga pipih bergantung pada peregangan. Baplan yang tidak diregangkan umumnya berbentuk cembung Contohnya terdapat pada lapisan sistem urinaria (pelvis renalis, ueter, kandung kemih, dan uretra).

5. Jaringan Epitel Kelenjar

Epitel kelenjar tersusun dari sekelompok sel-sel epitel khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Proses sintesis zat sekret memerlukan kerja sama berbagai organel sel dan menggunakan energi. Kelenjar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

A. Kelenjar eksokrin, menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh (sekresi eksternal). Hasil sekresi sel-sel epitel ini disalurkan melalui sistem saluran menuju ke permukaan tubuh. Saluran keluar berbentuk lurus, bergelung, atau bercabang. Bagian sekresi pada ujung saluran ada yang berbentuk tubular (buluh berongga), alveolar (mirip labu siam), atau kombinasi tubuloalveolar. Sekret berupa cairan jernih seperti air yang mengandung enzim atau musin. Contohnya adalah kelenjar lambung, kelenjar pankreas, kelenjar ludah, dan kelenjar keringat.

b. Kelenjar endokrin, mengeluarkan sekretnya langsung ke dalam sistem vaskuler darah atau kelompok limfa (sekresi internal). Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran. Sekret yang dikeluarkan berupa hormon. Sel-sel epitel yang mengeluarkan hormon terdapat di antara pembuluh-pembuluh darah halus. Epitel kelenjar endokrin dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe deret-kelompok dan tipe folikel. Contohnya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid.

Nah itulah temen temen tentang pengertian dasar dari Jaringan Epitel Pada hewan, apabila teman teman mempunyai pertanyaan silahkan maukan di kolom komentar ya, Baiklah  cukup sekian terimakasih




Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url
Post Terkait :
biologi,pelajaran sekolah sma