apa saja pengaruh dampak geografi Terhadap Kebragaman Budaya Di indonesia? dan apa determinisme lingkungan? untuk menjawabnya simak penejelasan berikut
Pengaruh Faktor Geografi Terhadap Keberagaman Budaya Indonesia
Gagasan bahwa faktor geografis memiliki pengaruh terhadap masyarakat dan budaya secara luas diterima dalam ilmu sosial. Adanya atau tidak adanya air, gunung, padang pasir, hutan, dan sungai memengaruhi cara hidup orang. Demikian juga halnya dengan zona iklim tempat masyarakat atau peradaban tertentu berkembang.
Fitur-fitur fisik geografi yang memengaruhi keragaman budaya antara lain iklim dan bentang alam. Iklim merupakan rata-rata cuaca di suatu wilayah yang luas dan dalam waktu lama. Iklim merupakan faktor lingkungan utama yang menentukan keadaan lingkungan alam dalam kaitannya dengan keadaan lahan, tanah, air, flora, dan fauna, Keadaan alam lingkungan menciptakan fondasi bagi praktik hidup mánusia.
Lingkungan alam dan praktik hidup mengarah pada pembentukan kelompok sosial dan karakter kepercayaan (belief). nilai, norma, dan sistem pengetahuan yang berbeda. Hal ini membentuk masyarakat dan membentuk sistem budaya pada umumnya dan membentuk cara hidup manusia.
Ada beberapa pandangan tentang pengaruh geografis terhadap kebudayaan, di antaranya pandangan determinisme lingkungan dan posibilisme.
Determinisme lingkungan merupakan teori mengenai interaksi antara budaya dan lingkungan sejak zaman Yunani Klasik. Gagasan ini pada dasarnya menyatakan lingkungan secara mekanis menentukan bagaimana budaya beradaptasi. Pada abad ke-20, gagasan ini disampaikan Ellsworth Huntington. Ada beberapa masalah dalam konsep determinisme lingkungan, yakni sebagai berikut.
1. Ada keyakinan bahwa lingkungan dan kehidupan di dalam lingkungan itu tetap dan tidak berubah. Pernyataan ini bertolak belakang dengan fakta bahwa lingkungan terus berubah.
2. Ada asumsi bahwa hanya lingkunganlah yang berperan. Sementara itu, nilai peran budaya menurun. Jika lingkungan mendikte tanggapan manusia atas lingkungan, tanggapan itu harus sama untuk budaya yang berbeda di lingkungan yang sama, dan tanggapan yang sama seharusnya tidak ada di lingkungan yang berbeda.
Pandangan determinisme lingkungan berbeda denga pandangan posibilisme. Menurut pandangan posibilis kondisi lingkungan alam bukan faktor yang sangat menentukan melainkan faktor pengendali yang memberikan kemungkinan atau peluang yang memengaruhi kebudayaan manuan Lingkungan alam hanya memberikan kemungkinan batas-batas untuk lahirnya suatu kebudayaan. Lingkungan alam mungkin menyangkal kemungkinan tertentu, penggunaan rumah salju di daerah gurun pasir.
Namun.hal tersebut akan membuka berbagai kemungkinan lain, seperti rumah kayu dan rumah batu. Budaya membuat pilihan mana dari kemungkinan yang ada untuk dilakukan, Posibilisme menggambarkan proses interaktif antara budaya dan lingkungan. Pilihan yang tersedia di lingkungan dapat dibatasi oleh kemampuan budaya, atau sebaliknya. Salah seorang tokoh geografi yang menganut paham posibilisme adalah Paul Vidal de la Blache.
Baca juga : Tahapan dan Tujuan pengolahan data kependudukan
Baca Juga : Permasalahan akibat Dinamika Kependudukan dan cara Mengatasinya
Tampak bahwa kedua pandangan ini menunjukkan faktor geografis berpengaruh terhadap keragaman budaya. Faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1. Dari jejak sejarah bangsa Indonesia, diketahui bahwa nenek moyang masyarakat Indonesia datang dari Yunan di Tiongkok bagian selatan.
2.Indonesia terletak pada posisi silang antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta Benua Asia dan Benua Australia.
3. Iklim yang berbeda antara daerah vang satu dan daerah lain menimbulkan kondisi alam yang berbeda. Kondisi ini membangun pola-pola perilaku dan sistem mata pencarian yang berbeda-beda.
Nah itu dia teman teman Dampak Dampak Geografi Terhadap Keberagaman Budaya Di Indonesia, apabila masih ada yang belum teman teman pahami atau ingin bertanya tanya silahkan tulis di kolom komentar.
